
Kali ini penulis membahas dampak Virus Corona terhadap Industri Otomotif Dunia karena melihat perkembangan penyebaran virus korona di seluruh dunia saat ini semakin menghawatirkan. Setelah PBB menjadikan corona sebagai pandemi dan tidak lama setelah itu sudah lebih dari 100 negara warganya terpapar virus mematikan ini. Virus ini yang awalnya berasal dari negeri china semakin tidak bisa terkontrol lagi penularannya. Ini disebabkan karena proses penularannya yang begitu cepat dan kurangnya kesadaran manusia dalam menerapkan pencegahan infeksi penyakit mematikan ini.
Berbicara covid19 yang statusnya sudah menjadi pandemi ini tidak lepas dari beberapa permasalahan yang akan ikut terimbas. Bukan hanya dari faktor kesehatan tapi juga permasalahan seperti perekonomian, sosial dan keuangan negara. Berbicara mengenai perekonomian ini menyangkut banyak masalah mengenai ekonomi sebuah bangsa. Ekonomi sebuah bangsa di topang oleh banyak faktor salah satunya dibidang industri. Industri itu ada berbagai jenis, otomotif contohnya.
Dampak Corona Terhadap Industri Mobil
Terkait pandemi corona Industri otomotif dunia khususnya di Indonesia akan mengalami penurunan. Penurunan terjadi karena adanya ketergantungan antar negara dalam memproduksi suku cadang sebuah kendaraan. Tidak ada sebuah industri otomotif didunia yang 100% mandiri dalam pembuatan komponen-komponen suku cadangnya. Toyota di Indonesia contohnya, beberapa bagian part suku cadangnya diproduksi oleh beberapa negara didunia diantaranya Thailand dan Jepang. Sementara Thailand memproduksi spare partnya menggunakan sebagian kecil bahan bakunya dari negara China. Jadi tercipta ketergantungan antar negara dalam membangun sebuah industri otomotif.
Kembali ke kaitannya industri otomotif dengan terhadap virus covid19, penulis memprediksi akan mengalami penurunan pertumbuhan. Penulis telah merangkum beberapa hal terkait penyebab turunnya pertumbuhan industri otomotif di Indonesia.
Proses ekspor dan Impor terkendala
Terkendalanya proses import suku cadang dari beberapa negara seperti thailand dan china yang terkena dampak virus.
Kurangnya Minat dan Daya Beli Kendaraan
Terjadinya penurunan minat beli akan kebutuhan tersier seperti kendaraan. Masyarakat akan lebih mengutamakan kebutuhan primer seperti pangan dan sandang.
Turunnya daya beli konsumen akibat masalah keuangan dampak dari merebaknya virus corona sehingga beberapa daerah kabupaten dan kota seakan-akan terjadi lock down yang berimbas pada penurunan disektor usaha keci dan menengah.
Sebagian konsumen pribadi dan pengusaha akan menahan investasi mereka dalam hal pengadaan, peremajaan mobil maupun penambahan armada kendaraan.
Turunnya Pengguna Transportasi
Turunnya angka pengguna transportasi baik pribadi dan massal diakibatkan karena adanya social distancing, liburnya sekolah, WFH (work from home), dan larangan kegiatan massal. Ini akan membuat masyarakat berpikir akan menunda rencana pembelian roda empat karena berdiam dirumah adalah hal yang paling baik dalam mencegah penyebaran virus corona. Begitupun dengan pengusaha transportasi akan kekurangan pengguna transportasi umum.
Harga Kendaraan Terancam Naik
Jika pandemi ini berlangsung hingga akhir tahun 2020 maka kemungkinan besar terjadi kenaikan harga kendaraan secara signifikan akibat dari ambruknya nilai rupiah terhadap dollar Amerika. Bahkan jika pandemi ini berakhir di tahun ini maka kestabilan perekonomian dan keuangan sebuah negara akan bisa stabil kembali kurang lebih dalam jangka satu tahun ke depan lagi. Ini akan membuat harga produksi tetap harus dinaikkan.
Demkian penulis memprediksi dampak virus corona terhadap industri otomotif di negara yang kita cinta ini. Semoga pemerintah dapat menjalankan langkah-langkah strategis dalam menangani pandemi penyakit menular ini. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi diri kita, segenap keluarga, sahabat- sahabat kita dan seluruh umat manusia dibumi ini. Amin.
1 thought on “Dampak Virus Corona Terhadap Industri Otomotif Dunia”